Diskusi Teologi: Science of Sin

Pada tanggal 22 Oktober 2020, STT Aletheia telah mengadakan Diskusi Teologi dengan tema Science of Sin dengan pembicara Ev. Ali Salim, S.E., M.T.S. Diskusi teologi ini diikuti oleh seluruh mahasiswa Aletheia secara daring bagi mahasiswa yang tinggal di luar kampus dan secara langsung di Auditorium Sola Gratia bagi mahasiswa yang tingal di dalam asrama kampus. Hal ini dilakukan karena saat ini masih dalam suasana pandemi covid-19.

Ev. Ali Salim memulai sesi dengan pemutaran film pendek dengan judul yang sama yaitu Science of Sin. Melalui film tersebut dapat digarisbawahi bahwa manusia terlahir dengan kelemahan DNA dosa di dalamnya. Dan jelas menolak beberapa pandangan dari beberapa ahli Alkitab zaman dulu seperti John Locke dengan konsep Tabula Rasa, pandangan kaum Armenia dan Calvinis tentang Pelagianism, dan lain-lain.

Khusus dalam pandangan konsep Tabula Rasa, Ev. Ali Salim menjelaskan bahwa manusia dilahirkan berupa “kertas kosong” dan menuding bahwa pengalamanlah yang berpengaruh dalam kepribadian, perilaku sosial, dan emosional, dan kecerdasan manusia. Dan ini jelas bertentangan dengan nature manusia yang telah rusak karena kejatuhan Adam yang diturunkan kepada keturunannya.

Dalam sesi tanya jawab, Ev. Ali Salim memberikan beberapa pertanyaan untuk didiskusikan, antara lain:

  • Doktrin apa saja yang di-confirm dan ditolak dari Science of Sin?
  • Kalau manusia dilahirkan berdosa, maka kalau manusia berdosa adalah kesalahan Tuhan yang telah menciptakan manusia. Setujukah anda?
  • Apakah Science of Sin membenarkan kita untuk hidup dalam dosa?

Melalui diskusi teologi ini diharapkan peserta diskusi menjadi terbuka wawasannya tentang pandangan-pandangan yang salah dari tokoh-tokoh zaman dulu dan sekaligus memberikan pandangan baru tentang Science of Sin yang sesuai kebenaran Alkitab.

Tujuan kedua dalah untuk memberikan pemahaman bahwa Kristus telah menebus kita dari “Dosa Asal” dan memberikan kepada kita kemampuan kontrol terhadap kuasa dosa. Puji Tuhan.