Epidemi dan Pandemi adalah 2 kata yang saat ini sedang nge-tren di dunia. Dua kata ini menjadi terkenal akibat dari mewabahnya Covid-19 di dunia termasuk di Indonesia. Dalam deskripsinya Epidemi adalah penyebaran penyakit menular yang menyerang wilayah tertentu secara cepat dengan jumlah korban yang banyak, sedangkan Pandemi adalah penyebaran penyakit nasional yang bersifat trans nasional yang dapat mempengaruhi seluruh dunia dan membunuh banyak orang. Kesimpulannya, Pandemi merupakan epidemi yang tersebar secara luas dan masif.
Dalam sejarahnya, epidemi dan pandemi telah menjadi seperti “sahabat” bagi manusia di bumi ini. Banyak contoh yang telah terjadi dan dapat menjadi pembelajaran di masa lalu tentang epidemi, pandemi, dan tanggapan gereja terkait wabah ini.
Hal-hal di atas telah dibahas secara rinci oleh Pdt. Mariani Febriana Lere Dawa, Th.M. dalam webinar STT Aletehia, yaitu Aletheia Courses in Theology (ACT) 2020 dengan tema Sejarah dan Pandemi yang diselenggarakan pada tanggal 2 Juli 2020.
Dalam kesimpulannya, Pdt. Mariani menekankan bahwa pandemi mengajarkan banyak hal kepada gereja dan sekaligus membuka peluang-peluang berharga dalam melayani apalagi di tengah kemajuan teknologi modern ini. Penguatan dan pendampingan kepada umat dalam kondisi wabah ini menjadi perhatian serius dari para pelayan sepanjang sejarah dan pembelajaran secara historis menolong kita untuk sekali lagi untuk berbenah diri dalam kapasitas kita masing-masing.
Melalui webinar ini, para peserta merasa sangat diberkati dengan penjelasan yang mudah dimengerti dan mudah dipraktikkan oleh pelayan Tuhan. Terima kasih juga untuk host kali ini, Pdt. Linus Baito, M.Th. dan tim multi media yang telah mempersiapkan webinar ini. Tuhan Yesus memberkati pelayanan kita semua. Soli Deo Gloria dan sampai jumpa di webinar ACT 2020 sesi terakhir pada tanggal 9 Juli 2020 dengan tema Musik & Virtualitas oleh Ev. Yunus Sutandio Tan, M.C.M.
Bahan webinar ACT sesi ke-6 dengan tema Sejarah dan Pandemi bisa diakses di SINI