Pemahaman Pernikahan Hosea Dan Gomer sebagai Gambaran Kasih Allah Yang Besar Kepada Israel

Abstraksi

 

Waluyo, Yunita. 2011. Pemahaman Pernikahan Hosea Dan Gomer sebagai Gambaran Kasih Allah Yang Besar Kepada Israel. Skripsi. Prodi Teologi Sekolah Tinggi Theologi Aletheia Lawang.

 

Kata Kunci: Pemahaman Pernikahan Hosea dan Gomer, Kasih Allah Kepada Israel.

 

Masalah penafsiran pernikahan Hosea merupakan satu bagian yang sangat penting dalam memahami keseluruhan Kitab Hosea. Untuk memutuskan penafsiran yang tepat, memahami dan mengenal konteks kepenulisan serta tujuan kepenulisan Hosea harus dipahami dengan baik. Hal ini diperlukan agar penafsiran yang tepat tidak mengurangi makna kepenulisan dan sesuai dengan tujuan Kitab Hosea pada masa itu. Dengan mempertimbangkan hal-hal itu maka penafsiran literal yang melihat bahwa pernikahan Hosea dan Gomer adalah fakta historis-realistis merupakan penafsiran yang paling tepat. Hal ini berkenaan dengan signifikansi pernikahan Hosea dan Gomer bagi berita dan tujuan kepenulisan Kitab Hosea itu sendiri. Maka pendekatan yang sesuai dengan konteks tujuan penulisan Kitab Hosea adalah pendekatan secara literal adalah yang paling cocok. Karena pendekatan ini melihat bahwa kisah pernikahan nabi Hosea dan Gomer merupakan peristiwa historis-realistis dalam sejarah yang mengandung maim mendalam atau disebut juga tindakan simbolis. Penafsiran ini juga mendukung amanat utama yang hendak disampaikan oleh sang nabi berkenaan tentang kasih Allah yang besar kepada Israel. Selain daripada itu dalam kitab ini sendiri tidak ada indikasi yang menunjukkan bahwa peristiwa pernikahan Hosea dan Gomer harus dipahami secara perumpamaan, atau alegoris bahkan hypotetical. yang sedemikian terlibat dengan berita yang disampaikannya, kecuali Hosea ini.

Penafsiran secara literal dengan melihat bahwa peristiwa pemikahan Hosea adalah suatu peristiwa historis-riel akan menolong untuk memahami pernikahan Hosea dengan benar dan sesuai tujuan pemberitaan sang nabi. Penafsiran literal memandang bahwa pernikahan Hosea benar terjadi dan melihat bahwa istilah "perempuan sundal" yang melekat pada diri Gomer merupakan suatu kualitas pribadi yang menyebabkan Gomer memiliki kecenderungan untuk berzinah. Dan memandang bahwa catatan yang berbeda dari Hosea pasal 1 dan pasal 3 merupakan dua kejadian yang berbeda, namun dengan perempuan yang sama. Penafsiran literal ini akan menolong untuk memahami bahwa pernikahan Hosea adalah gambaran kasih Allah yang besar bagi umat-Nya yang tidak setia. Melalui pemikahan Hosea Allah menegur umat-Nya yang tidak lagi setia kepada‑Nya agar mereka kembali kepada ikatan perjanjian yang telah ada di antara Allah dan mereka.

Tema tentang ikatan perjanjian yang unik antara Allah dengan Israel digambarkan secara dramatis dalam analogi pernikahan dalam Kitab Hosea. Pernikahan Hosea dengan Gomer terjadi oleh perintah Allah. Jika Hosea 1:2 dipahami secara literal, maka waktu is menerima panggilan kenabian terjadi tidak lama sebelum ia menikahi Gomer. Maim dan nama anak sulungnya, Yizreel yang mempunyai arti khusus membuktikan bahwa ia sudah menjadi nabi saat ia menikah.

Melalui pernikahannya, Hosea menjadi alat bagi Allah untuk mengambil inisiatif memanggil pulang Israel yang telah berubah setia terhadap perjanjian mereka. Bukan hanya itu, namun Allah menghukum mereka untuk menyatakan kasih-Nya. Hosea menghukum Gomer agar Gomer menyadari kesalaharmya, demikianlah gambaran penghukuman Allah bagi Israel. Allah menimpakan penghukuman atas Israel agar Israel menyadari kesalahan mereka dan berbalik kepada Allah. Allah tidak menimpakan hukuman yang benar-benar setimpal dengan dosa Israel yaitu maut, namun Allah masih menyediakan diri-Nya untuk mengikat perjanjian yang baru di antara mereka. Bangsa Israel yang murtad ini sama tidak layaknya untuk mengalami rahmat pengampunan Allah, namun karena kasih-Nya Allah mau mengambil kembali umat-Nya.

Sebagaimana pemahaman pernikahan Hosea secara literal, pernikahan Hosea kental dengan gambaran simbolik. Sekalipun penghakiman atas dosa dan pelanggaran Israel sudah pasti akan datang, nabi Hosea secara luar biasa mendemontrasikan dan mendeskripsikan kasih dan anugerah Allah. Berita tentang kasih Allah bagi umat-Nya yang pemberontak yang disertai dengan penghukuman, penyembuhan dan pemulihan oleh Allah sendiri tetap relevan untuk umat Allah sepanjang masa.

Demikian jugalah dengan umat Allah masa kini yang mengaku din telah dipanggil dan ditebus oleh Allah untuk menjadi umat-Nya. Tidak dapat dipungkiri bahwa jatuh dalam dosa merupakan hal yang dapat terjadi dalam perjalanan kehidupan umat Allah. Adalah penting bagi umat Allah untuk memiliki suatu kepekaan akan dosa sehingga ketika dosa masuk, dengan segera datang kepada Allah untuk mengaku dosa. Allah adalah Maha Pengasih, yang akan selalu menyediakan jalan pengampunan dan penyucian bagi setiap umat-Nya yang mau datang kepada-Nya.

download abstraksi yunita