Dare To Be Servant

Tugas seorang hamba sering dikonotasikan sebagai budak yang diremehkan orang lain,tetapi juga sangat penting karena meringankan beban pekerjaan tuannya.

Hamba Tuhan terbentuk dari 2 kata: Hamba dan Tuhan

Sebagai Hamba ----pribadi yang dapat berinteraksi langsung dengan manusia lain dan sebagai wakil dari Tuhan

Tuhan-----pribadi yang tidak dapat dilihat dan tidak dapat berinteraksi langsung dengan manusia lain sehingga cenderung dianggap tidak ada.

Melalui dua pengertian tersebut pemahaman tentang hamba menjadikan kita harusnya berani untuk menyatakan kebenaran dan kehendak Tuhan sebagai tuan kita .

Menurut Galatia 1: 6-10 Hamba Tuhan yang benar adalah:

  • Mencari apa yang disukai Allah/ Tuannya.
  • Berusaha berkenan kepada Allah dan mencari pujian dari Tuannya untuk pekerjaan yang telah dilakukannya.

Sebagai contoh dari Raul Paulus tentang hamba yang benar:

  1. Berani menegur orang Galatia sebagai jemaat yang bodoh (pasal 3:1)
  2. Berani mengambil sikap berseberangan dengan hamba Tuhan lain yang hidupnya bertentangan dengan kehendak Tuhan dan bertentangan dengan semangat pemberitaaan Injil. Paulus walaupun menghormati Petrus dan Barnabas sebagai senior dalam pelayanan tetapi tidak merasa sungkan menegur kedua rasul tersebut yang hidupnya berlawanan dengan semangat Injil.
  •  Mengikuti keinginan dan kehendak Tuhan Yesus Kristus

Dalam Kisah Para Rasul 21:10-14 seorang hamba Tuhan yang benar hidupnya tidak dikendalikan oleh keinginan hatinya sendiri bahkan oleh orang lain tetapi oleh kehendak Tuhan. Paulus dengan berani menderita bagi Tuhan meskipun dimusuhi  orang lain.

Resiko hamba Tuhan yang tidak memilih pilihan yang populer dan menyenangkan orang lain dibanding menyenangkan Tuhan adalah merupakan panggilan hamba untuk memikul salibNya.

Mampukah  kita?

 

Tanggal          : 9 April 2013

Liturgis          : Anita Cariolina

Pengkhotbah  : Pdt. Markus Dominggus Lere dawa

Nats: Galatia 1: 6-10; Kisah Para Rasul 21: 10-14