Seminar tentang Signifikasi Reformasi bagi Studi dan Praktek Teologi di Indonesia

Pada hari Kamis malam tanggal 11 Oktober 2017 STT Aletheia Lawang mengadakan Seminar tentang Signifikasi Reformasi bagi Studi dan Praktek Teologi di Indonesia dengan pembicara adalah Bpk. Pdt. Dr. (Theol.) Asigor P. Sitanggang (STT Jakarta). Berawal dari Martin Luther yang menempelkan 95 dalil reformasi gereja di kota Wittenberg Jerman tahun 1517, gerakan reformasi mengubah peradaban Eropa. Gagasan-gagasan Reformasi adalah panggilan kepada pemurnian Gereja dan keyakinan bahwa Alkitab, bukan tradisi, haruslah menjadi sumber satu-satunya otoritas spiritual. Beliau menggarisbawahi bahwa reformasi bukan sekedar perubahan historis gereja saja tetapi juga historis peradaban Eropa yang berdampak pada tata cara ibadah, kebijakan gereja, dan gaya hidup jemaat.

Pdt. Asigor juga membahas 5 tipologi Richard Niebuhr dalam kaitan relasi gereja dan budaya, yaitu:

  1. Christ above culture,
  2. Christ under culture,
  3. Christ against Culture,
  4. Christ and culture in paradox, and
  5. Christ transforms culture

Seminar diadakan di ruang chapel malam dan diikuti oleh seluruh mahasiswa STT Aletheia Lawang yang dengan sangat antusias tinggi mengikuti jalannya seminar termasuk saat sesi tanya jawab. Dan semua pertanyaan dadapt dijawab oleh Bpk. Pdt. Asigor dan Bpk. Brury Eko Saputra yang juga turut hadir dalam acara tersebut sebagai pendamping pembicara.

Seminar tentang Signifikasi Reformasi bagi Studi dan Praktek Teologi di Indonesia